Sinopsis Jodha Akbar Episode 431

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 431, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 430 tentang anarkali memutuskan akan ikut menari demi mendaparkan uang untuk pengobatan ayahnya. Kali ini admin bagikan lagi episode 431 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 431

Malam itu diistana kerajaan Mughal, para penari & sang germo akhirnya tiba diistana kerajaan “Jangan sampai melakukan kesalahan ketika kalian menunjukkan tarian kalian ya!” sang germo memberikan instruksi pada para penarinya, pada saat itu Anarkali juga ikut dgn mereka, dia mengikatkan gelang kakinya dikedua kakinya, tak lama kemudian Ratu Ruqayah datang menemui mereka, Anarkali teringat bagaimana dulu Ratu Ruqayah menegurnya, semua penari memberikan salam ke Ratu Ruqayah “Ratu Ruqayah pasti tdak akan memilih aku dalam keadaan apapun, jika aku tdak dapat hadiah ini lalu bagaimana aku bisa mengobati ayahku yg sedang sakit?” bathin Anarkali dalam hati, Ratu Ruqayah melihat Anarkali ada diantara para penari tersebut “Silahkan dimulai tariannya!” Ratu Ruqayah memperhatikan para penari sambil menikmati hookahnya, para penari & Anarkalipun mulai menari dgn tarian klasik kemudian setelah tariannya berakhir Ratu Ruqayah mulai menyeleksi siapa yg boleh menari didepan Raja Jalal, dilihatnya para penari itu satu per satu, ketika melewati Anarkali, Ratu Ruqayah hanya memperhatikan sekilas kemudian memilih penari yg lain, namun kembali Ratu Ruqayah memperhatikan Anarkali “Kau! bakatmu sungguh luar biasa, kau terpilih!” Anarkali sangat terkejut tapi bahagia karena akhirnya dia bisa mendapatkan hadiah setelah menari, sementara Ratu Ruqayah tersenyum sinis melihatnya, ketika Anarkali berkumpul dgn dua penari yg lain dgn tatapan yg angkuh Ratu Ruqayah menuding kearah Anarkali “Kau! kau akan menari tepat didepan Yg Mulia Raja” Anarkali hanya menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian Ratu Ruqayah meninggalkan tempat tersebut “Terima kasih Tuhan utk kesempatan ini” Anarkali senang bukan main kemudian memeluk sang germo.

Dikamar Ratu Ruqayah, Hoshiyar rupanya penasaran dgn apa yg dilakukan oleh Ratu Ruqayah “Yg Mulia Ratu, kenapa kau memilih Anarkali yg jelas-jelas sangat dibenci oleh Pangeran Salim”, “Dia memang membencinya tapi dia adalah cinta pertamanya Pangeran Salim juga, cinta pertama tdak akan pernah hilang, ketika Anarkali menari didepannya, kebenciannya pasti akan berubah menjadi cinta kembali kemudian Ratu Jodha akan mendapat banyak masalah, dia pikir bahwa anaknya mencintai Maan Bai akan tetapi aku tahu siapa yg Pangeran Salim cintai yaitu hanya Anarkali!” Ratu Ruqayah tersenyum senang. Sinopsis Jodha Akbar Episode 431

Sementara itu, Raja Jalal & Ratu Jodha sedang berduaan dikamar, Raja Jalal tidur dipangkuan Ratu Jodha, “Kau tahu Yg Mulia, Maan Bai terlihat malu-malu ketika melihat Pangeran Salim, dia ingin duduk didekat Pangeran Salim pada pesta perayaan nanti, Pangeran Salim pasti akan sangat bahagia ketika kita mengumumkan tentang pernikahan mereka” ujar Ratu Jodha sambil mengelus-elus rambut suaminya, “Yaa, sebagai ibunya kau telah memilih seorang gadis yg baik utknya tapi ini tdak adil karena ini pesta perayaan pernikahan kita jadi aku seharusnya yg mendapat hadiah” goda Raja Jalal, “Kau, aku sudah memesan gaun yg spesial utk Maan Bai jadi biar Pangeran Salim tdak akan pergi kemana-kemana sedetikpun darinya” ujar Ratu Jodha, sementara itu dikamar Ratu Ruqayah “Ketika Pangeran Salim melihat Anarkali, dia pasti akan terkejut melihatnya, kemudia kisah ini akan dimulai dgn cerita yg baru” kata Ratu Ruqayah, kembali kekamar Ratu Jodha & Raja Jalal “Dgn pernikahan ini, semuanya akan baik-baik saja, kau & Pangeran Salim akan menjalin hubungan yg baik bersama sama juga, sekarang hari-hari akan menjadi lebih indah utk kita” ujar Ratu Jodha lagi, dikamar Ratu Ruqayah “Saat ini akan menjadi hari-hari yg indah buatku & hari-hari yg buruk buat Ratu Jodha!” kata Ratu Ruqayah dgn senyum sinisnya.

Ditempat Anarkali, “Untung sekali kau terpilih, Anarkali” kata sang germo, “Aku juga sangat berterimakasih padamu nyonya, aku mendapat kesempatan ini karena kau, sekarang aku bisa mengobati ayahku”, “Itulah takdir, nak, yg membawa kau pada kami” ujar sang germo. Tak lama kemudian ketika Anarkali hendak menuju ketempat pesta perayaan, gaun Anarkali terjebak dalam semak-semak, semua penari sudah pergi meninggalkannya sementara Anarkali sedang berusaha melepaskan gaunnya yg tersangkut, dilihatnya semua penari telah pergi “Kemana aku harus pergi?” bathinnya dalam hati, Anarkali tersesat didalam istana, sebuah tusukan mengena dikakinya, dia mengernyit kesakitan, & darahpun keluar. Tepat pada saat itu Pangeran Salim juga mendatangi tempat tersebut dimana ada Anarkali “Gawat! kalau Pangeran Salim sampai tahu aku ada disini, dia pasti akan melempar aku keluar & tdak akan membiarkan aku utk masuk keistana lagi, jika aku tdak menari dipesta perayaan, ayahku pasti tdak bisa sembuh, aku harus bersembunyi” secepat kilat Anarkali langsung menyembunyikan wajahnya dari Pangeran Salim dgn menutupi wajahnya dgn dupattanya, Pangeran Salim menghampirinya “Siapa kau?”, “Saya salah satu penari”, Mengapa kau ada disini?”, “Maaf, pangeran saya lupa jalannya”, “Baiklah, mari aku tunjukkan jalannya”, “Tapi saya ini penari, pangeran” Anarkali merasa sungkan dgn Pangeran Salim, “Rajalah yg mempunyai masalah dgn penari bukan saya, aku akan menunjukkan jalannya padamu” ketika hendak melangkah kembali Anarkali mengernyit kesakitan “Kakimu terluka” Pangeran Salim langsung mengangkat tubuh Anarkali & menggendongnya, Anarkali menutupi wajahnya dgn dupattanya sambil terus memperhatikan Pangeran Salim lagu Rabba is pyar mein mulai terdengar. Pangeran Salim terus berjalan keluar istana, dia menyuruh salah satu prajuritnya utk mengirimkan Anarkali kerumahnya “Antar gadis ini kerumahnya, dia terluka” kemudian berlalu meninggalkan Anarkali, Anarkali terus memandangi Pangeran Salim yg sudah berjalan menjauh dgn tatapan antara cinta & benci.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 431
Sementara itu didalam istana, para pangeran & putri raja sedang berkumpul, mereka sedang membahas tentang hadiah yg akan mereka berikan ke Raja Jalal & Ratu Jodha, “Kita harus segera memutuskan kira-kira hadiah apa yg akan kita berikan ke Yg Mulia Raja & Mariam Uz Zamani”, “Kami membutuhkan bantuanmu, Pangeran Salim, Kami telah merencanakan utk mempersembahkan sebuah drama dimana kau berperan sebagai Yg Mulia Raja & Maan Bai yg bermain sebagai Ratu Jodha” pinta Danial “Tdak! Aku tdak mau! Aku tdak suka!” ujar Pangeran Salim sambil pergi meninggalkan mereka semua. “Lihat kan? Dia tdak mendengarkan aku, Danial kau suka berakting kan? Kau bisa bermain sebagai Yg Mulia Raja” pinta Murad, “Kalau begitu permasalahan kita telah selesai tapi kita tdak tahu banyak tentang Yg Mulia & Ratu Jodha” , “Ahaaa, Aku punya sebuah rencana” kata Danial. Tak lama kemudian Aram Bano bertanya pada neneknya, Ibu Ratu Hamida tentang Raja Jalal & Ratu Jodha, Khannum kakak Aram Bano juga bertanya tentang Raja Jalal & Ratu Jodha pada Ratu Ruqayah, mereka ingin tahu bagaimana kisah cinta antara Raja Jalal & Ratu Jodha “Kenapa kau bertanya padaku?” Ratu Ruqayah kelihatan tdak senang ketika anak-anak tirinya itu bertanya padanya “Kami ingin memberikan hadiah pada ibu & ayah, bibi” kemudian Ratu Ruqayah menceritakan tentang Raja Jalal & Ratu Jodha. Sementara Ratu Salima menceritakan tentang Raja Jalal & Ratu Jodha pada Maan Bai, Murad & Danial “Yg Mulia Raja & Ratu Jodha benar-benar sangatlah berbeda” , tak lama kemudian Danial & Maan Bai berlatih sandiwara menjadi Raja Jalal & Ratu Jodha, Danial selalu salah dalam latihan karena Danial selalu menganggap Maan Bai sebagai Maan Bai bukan sebagai Ratu Jodha, “Kau harus memanggilnya Ratu Jodha, Danial bukan Maan Bai” perintah Shakhrun Nissa kakak Aram Bano “Hhh, Aku ingin istirahat saja kalau begitu” ujar Maan Bai sambil meninggalkan tempat itu. Tak lama kemudian, Danial mengejar Maan Bai “Kau marah padaku? Karena aku melakukan kesalahan pada saat latihan tadi?”, “Bukan begitu, Danial, Aku sangat suka memainkan peran kisah cinta mereka berdua, kadang-kadang aku merasa aku seharusnya mempunyai kisah cinta seperti mereka berdua” Maan Bai membaygkan seandainya dirinya menjadi Ratu Jodha, “Laki-laki seperti apa yg kau sukai, Maan Bai? Apakah kau menyukai seseorang?” Danial benar-benar penasaran dgn perasaan Maan Bai, “Apa yg bisa aku sembunyikan darimu, Danial, ayahku menemukan seorang pangeran & aku merasa bahwa aku akan berakhir disebuah istana saja” Danial tersenyum mendengarnya “Mungkin ayahmu akan menemukan seorang pengantin pria hanya dari istana ini saja, Maan Bai” kemudian Danial berbicara pada dirinya sendiri “Kau akan menyukai hubungan ini, Maan Bai” sementara Maan Bai mengira bahwa Danial berbicara tentang Pangeran Salim, kemudian Maan Bai pergi meninggalkan Danial dgn tersipu malu, sementara Danial tersenyum senang, tepat pada saat itu Murad menghampiri Danial yg sedang senyum-senyum sendiri “Danial ayoo kita makan!”, “Aku tdak lapar, Murad” , “Kau baik-baik saja, Danial?”, “Ya aku baik-baik saja , Murad” kata Danial mantap. Sinopsis Jodha Akbar Episode 431

Sementara itu ditempat Anarkali, Anarkali akhirnya bisa menemui ibunya kembali namun saat itu ibunya sedang menangis sedih “Aku tdak bisa melihat Rashid seperti ini, aku tdak tahu mengapa Tuhan menguji kita seperti ini”, “Tenang, ibu, Besok aku akan membawa uang”, “Dari mana uang itu, katakan pada ibu yg sebenarnya!” Zil Bahar terheran-heran, “Besok adalah pesta perayaan pernikahan Yg Mulia Raja & Ratu Jodha, aku akan menari dipesta tersebut” , “Apakah kau gila, Nadira? Kau akan menari disana?” , “Iyaaa ibu aku akan pergi kesana”, “Nadira, kau itu tdak pernah suka menari”, “Kadang-kadang kita harus melakukan sesuatu yg tdak kita suka, ibu, aku harus membawa uang utk ayah jadi aku akan pergi kesana, tdak ada jalan keluar lagi sekarang, semuanya mengira kita ini adalah pengkhianat”

Jiwa Ratu Jodha berbicara: “Aku masih mengingat pada pesta pernikahan itu, dimana pada suatu masa ketika aku biasanya sangat membenci kau & sekarang hatiku dipenuhi oleh cintamu” , Jiwa Raja Jalal menjawab: “Ya itu benar, hubungan kita yg membuat rasa keras kepala kita menjadi sebuah tanggungjawab kemudian berubah menjadi sebuah cinta, cinta kita selalu bertambah dari hari ke hari”

Keesokan harinya Ratu Jodha menemui Raja Jalal dikamarnya & memberikan Raja Jalal manisan, Ratu Jodha & Raja Jalal saling mengucapkan selamat hari pernikahan mereka satu sama lain & berharap kebaikan utk mereka kemudian mereka saling berpelukan “Yg Mulia, sebelum kita melakukan segala sesuatu, makan manisan ini dulu yg dibuat khusus buatmu” , “Tapi mengapa banyak sekali mangkok yg penuh dgn manisan didalam nampan ini, yg mana yg harus aku makan?”, “Salah satu mangkok diantara mereka adalah manisan yg aku masak, kau harus mencobanya & katakan padaku yg mana yg aku buat?” pinta Ratu Jodha sambil memegang nampan berisi mangkok-mangkok manisan itu, “Sampai hari inipun kau tetap menguji aku, Ratu Jodha” kemudian Raja Jalal mencoba merasakan manisan itu satu per satu, lalu menyuapi Ratu Jodha manisan yg dibuat oleh Ratu Jodha sendiri “Kau tahu rupanya, Yg Mulia”, “Ketika aku merasakan kehadiranmu, & ketika aku merasakan perasaanmu maka bagaimana tdak bisa aku mengira makanan mana yg kau masak, Ratu Jodha”, “Aku harap Pangeran Salim & Maan Bai mempunyai hubungan yg sama seperti ini”, “Itu pasti akan terjadi, Ratu Jodha”, “Lalu apakah kau sudah siap utk memberikan aku hadiah, Yg Mulia?”, “Aku sangat siap, bagaimana dgnmu?”, “Aku juga akan memberikan kau hadiah pada saat pesta pernikahan kita nanti”, “Selamat hari jadi pernikahan, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal sambil membuka lengannya hendak memeluk Ratu Jodha, Ratu Jodha menyambut pelukan Raja Jalal sambil direbahkannya kepalanya dalam pelukan Raja Jalal