Sinopsis Ashoka Samrat Episode 102

Masterkids SEO - Sinopsis Ashoka Samrat Episode 102, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Ashoka Samrat Episode 101! kali ini admin bagikan lagi episode 102 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada September 2015. Berikut Kisah selanjutnya Ashoka Samrat!
Sinopsis Ashoka Samrat Episode 102

Istana mulai terbakar pada bagian atapnya, nyala api yg merah membara membuat semua orang panik & histeris, namun tdak bagi Putri Agni yg saat itu tdak sengaja bertemu dgn Ratu Noor yg sedang pingsan bersandar di dinding, Putri Agni menatap Ratu Noor dgn perasaan yg bercampur aduk antara marah, cemburu & benci “Pangeran Justin adalah milikku! Pangeran Justin adalah milikku!” Putri Agni berteriak sambil hendak menghunuskan belati yg dibawanya itu ke arah Ratu Noor, namun tiba tiba Ratu Noor sadar & dgn sigap langsung menghindar dari amukan Putri Agni “Aku tdak ingin mengotori tanganku dgn darahmu akan tetapi kamu tdak memberikan pilihan lain utkku!” Ratu Noor terperangah begitu mengetahui kalau Putri Agni ingin membunuhnya, tak ayal kemudian kedua perempuan tersebut bertarung satu sama lain, hingga akhirnya Ratu Noor bisa mengalahkan Putri Agni, Putri Agni tersungkur jatuh ke lantai.

Sementara itu di tempat Ashoka, saat itu Ashoka masih di acungi pedang oleh salah satu prajurit Ibu Suri Helena “Sekarang, kamu telah tertangkap!” Ashoka mencoba mencari jalan keluar dari cengkraman prajurit “Jika pintu gerbang ruang bawah tanah itu tertutup maka aku tdak akan bisa menemukan musuh yg sebenarnya & kami semua juga akan terjebak disini selamanya” bathinnya dalam hati sambil melihat lihat ke sekeliling ruangan & tanpa menunggu waktu lama, Ashoka segera menyerang prajurit tersebut dgn sigap, prajurit balik menyerang Ashoka dgn pedangnya, Ashoka melompat menghindar dari amukan prajurit kemudian mendorong tubuh prajurit itu hingga tersungkur ke bawah, Ashoka segera berlari menuju ke gudang perbekalan makanan, prajurit mengikutinya dari belakang & berulang kali melemparkan benda benda yg ada di sana ke arah Ashoka, namun tdak berhasil mengenai Ashoka, hingga akhirnya Ashoka berhasil melumpuhkan prajurit tersebut & segera mengambil pedang si prajurit & berlalu dari sana.

Saat itu Raja Jiraj & Nicator sampai di pintu masuk ruang bawah tanah, mereka berdua segera memasuki ruangan bawah tanah, prajurit segera menutup pintu masuk namun tepat pada saat itu Ashoka berhasil sampai di depan pintu ruang bawah tanah & melihat pintu itu akan tertutup, Ashoka segera menghentikan pintu itu dgn melemparkan pedang yg dibawanya tadi, pedang itu pun mampu menahan pintu rahasia “Kamu itu penghianat!” prajurit yg menutup pintu utama ruang bawah tanah kaget ketika Ashoka muncul disana “Kamu tdak akan bisa menang melawan Magadha!” Ashoka geram “Pertama, ini adalah kemenangan kami lalu apa yg akan kamu katakan tentang ini?” dari arah belakang Ashoka melihat beberapa prajurit yg lain datang menghampirinya, mereka segera menyerang Ashoka & tepat pada saat itu Subaho & Vasu juga datang kesana membantu Ashoka melumpuhkan prajurit tersebut, para prajurit lari tunggang langgang “Aku akan membawa semua orang ke sini, kalian berdua menunggu disini saja” Subaho & Vasu langsung menganggukkan kepalanya begitu keadaan sudah aman “Tapi bagaimana caranya kamu mengingat jalan kesini lagi?” ucapan Vasu membuat Ashoka tersadar, Ashoka segera mengiris telapak tangannya dgn pedangnya seraya berkata “Darahku akan menuntun langkahku kesini” bergegas Ashoka segera pergi meninggalkan teman temannya itu & mencari keluarga Raja Bindusara Sinopsis Ashoka Samrat Episode 102

Di tempat yg lain, Ibu Suri Helena berhasil menemukan Pangeran Justin “Mengapa dia tdak mengerti prioritas terpenting dalam hidupnya? Ribuan Ratu Noor bisa datang dalam kehidupannya” Ibu Suri Helena merasa geram dgn kelakuan anak semata wayangnya, saat itu Pangeran Justin memasuki ruang utama pesta & melihat ada salah seorang prajurit sedang menyandera Drupata dgn pedang di leher anak itu “Lepaskan pangeran Drupata! Dia itu hanya anak anak!” ujar Pangeran Justin lantang, dari kejauhan Ibu Suri Helena melihat semua ini “Aku telah merencanakan semuanya utk membunuh mereka semua & Pangeran Justin menyelamatkan mereka, dia itu bodoh!” Ibu Suri Helena semakin marah “Lepaskan Drupata! Lepaskan anakku!” Subhrasi mulai berteriak “Jika kamu melepaskan pangeran Drupata, maka aku pastikan padamu kalau kamu tdak akan mendapatkan hukuman, kami akan membebaskan kamu” prajurit itu tdak bergeming “Kami tdak membutuhkan kebebasan! Kami ingin menghabisi dinasti Maurya!” saat itu Raja Bindusara mulai bersiap siap hendak menyerang prajurit itu dari arah belakang & ketika prajurit hendak membunuh Drupata, Raja Bindusara segera menyerangnya dari arah belakang, prajurit itupun mati seketika itu juga sementara Pangeran Justin & Aakramak mulai bertarung dgn prajurit musuh yg lain

“Sebelum kalian mencoba menghabisi dinasti Maurya, pertama kali lihat dulu kekuatan mereka, kamu menginginkan Samrat Magadha?” Raja Bindusara murka & membunuh para prajurit yg menyerangnya “Kamu telah mencoba utk membunuh keluargaku, coba saja membunuh keluarga kerajaan! Kamu akan mendapatkan kematian, tergantung padamu sekarang, kematian yg seperti apa yg kamu inginkan?” para prajurit mulai ketakutan dgn amarah Raja Bindusara & mereka segera melakukan aksi bunuh diri dgn pedang mereka sendiri, bergegas Raja Bindusara memeluk Drupata, Subhrasi mendekat, Raja Bindusara memeluknya juga, Siamak juga mendatanginya, Raja Bindusara juga memeluk Siamak. Istana mulai terbakar separuh, Ibu Suri Helena segera mendekati Pangeran Justin “Pangeran Justin, jika kamu tdak pergi maka aku juga tdak akan pergi!” Pangeran Justin sangat terkejut

Di ruangan lain, Ratu Noor & Putri Agni masih bertarung satu sama lain “Pangeran Justin hanya milikku saja! Aku bukan saja kekasihnya tapi juga ibu dari anaknya & Pangeran Justin sangat mencintai anaknya, Siamak!” ucapan Ratu Noor yg penuh dgn nada marah membuat Putri Agni shock & terkejut, dgn mudah Ratu Noor bisa mendorong Putri Agni hingga jatuh terjerembab di lantai, tepat pada saat itu pilar yg terbakar jatuh & menindih tubuh Putri Agni, Putri Agni meronta ronta minta tolong namun tdak di gubris oleh Ratu Noor, Putri Agni pun hangus terbakar.

Sementara itu di kamar Chanakya “Chanakya, kita seharusnya segera pergi dari istana ini, kita tdak tahu sampai kapan Ashoka akan kembali” Radhagupta mulai cemas namun tepat pada saat itu Ashoka berhasil mencapai tempat mereka seraya berkata “Aku telah menemukan jalan keluar dari istana ini” semua orang sangat senang mendengarnya “Aku telah menandainya dgn ceceran darahku, kalian bisa mengikutinya” Dharma langsung menyobek bajunya sendiri & mengikat luka di tangan Ashoka “Kalian lebih baik segera pergi dari istana ini, aku akan membawa Samrat Raja Bindusara & keluarganya” Dharma terharu melihat keberanian anaknya “Ibu akan menunggu kamu di gerbang luar, nak” Ashoka menganggukkan kepalanya “Aku pasti akan datang, ibu” Chanakya yg masih terduduk dgn wajahnya yg lemah menatap Ashoka bangga seraya berkata “Ashoka, pergilah ke tempat Samrat Raja Bindusara, istana ini bisa runtuh kapan saja” Ashoka langsung meninggalkan mereka Sinopsis Ashoka Samrat Episode 102

Saat itu Ibu Suri Helena sedang mengajak Pangeran Justin utk keluar dari istana tersebut, dari kejauhan Ibu Suri Helena melihat Ashoka yg sedang berlari “Ini berarti Ashoka telah tahu tentang rencana kami, mengapa dia aku undang kesini” bathin Ibu Suri Helena kesal, sementara itu Pangeran Justin bertemu dgn Ratu Noor sedang berdiri di koridor tengah, Pangeran Justin segera menghampirinya & memeluknya erat seraya berkata “Aku tdak akan membiarkan apapun yg terjadi padamu” Ibu Suri Helena tertegun melihat kemesraan anaknya dgn permaisuri raja, Pangeran Justin segera mengajak Ratu Noor pergi dari tempat tersebut

Di ruang utama pesta Bindu memerintahkan para prajuritnya utk mendobrak pintu gerbang “Jangan! Jangan Samrat” tiba tiba Khurasan mengajukan keberatannya “Jika kita mendobrak pintu gerbang itu maka seluruh istana ini akan roboh” tepat pada saat itu Ashoka berhasil menemui mereka “Samrat, aku telah menemukan jalan keluar dari istana ini!” semua orang yg berada disana menyeringai senang mendengar ucapan Ashoka, kemudian Ashoka menyuruh semua orang mengikutinya. Ketika mereka hendak menuju pintu keluar yg di maksud Ashoka, di koridor tengah mereka bertemu dgn Ibu Suri Helena yg sedang termangu diam disana “Ibuu!” tanpa ada rasa curiga sedikitpun Raja Bindusara segera mengajak ibu tirinya itu utk ikut dgnnya. Sementara Charumitra menemukan Sushima & segera mengajaknya keluar dari tempat itu “Tapi sebentar, ibu, dimana Putri Ahankara?” saat itu Putri Ahankara sedang bersembunyi di balik pilar di depan Sushima, Sushima melihatnya & berkata “Aku tdak akan membiarkan apapun yg terjadi padamu, ayoo ikutlah dgnku!” Sushima mengandeng Putri Ahankara & Charumitra menuju ke pintu yg di tuju oleh Ashoka

Di dalam ruangan bawah tanah, prajurit yg menutup pintu ruang bawah tanah segera memberitahu Nicator “Yang Mulia, keluarga kerajaan telah tahu tentang konspirasi kalian” tanpa pikir panjang Nicator segera mengambil belati & membunuh si prajurit seketika itu juga, kemudian Nicator menyakiti dirinya sendiri dgn menyayat dadanya dgn belati yg dibawanya tadi, Raja Jiraj terkejut melihat perbuatan Nicator & berkata “Kamu telah menghianati aku & ini adalah awal dari permusuhan kita!” Nicator tdak peduli, dia segera lari masuk ke dalam ruang bawah tanah, sementara Raja Jiraj berlari kearah yg lain

Akhirnya Ashoka berhasil membawa keluarga kerajaan & semua orang yg tersisa ke pintu gerbang rahasia menuju ke ruang bawah tanah, saat itu pedang yg menahan pintu sudah tdak kuat bertahan disana, Ashoka segera mengambil pedang tersebut & memegangi pintu rahasia itu seorang diri, semua orang memperhatikannya, satu per satu mereka masuk ke dalam ruang bawah tanah, Siamak segera membantu Ashoka memegangi pintu rahasia itu, tak lama kemudian Sushima juga ikutan memegangi pintu itu, Raja Bindusara merasa bangga melihat mereka bertiga, pintu rahasia itu diangkat oleh mereka bertiga ke atas & mereka menahannya, Putri Ahankara juga ingin membantu memegangi pintu “Tdak usah putri Putri Ahankara!” Sushima melarang Putri Ahankara “Masuklah ke dalam segera! Cepat!” Putri Ahankara menurut, akhirnya semua orang berhasil masuk ke dalam pintu rahasia tersebut termasuk Raja Bindusara, Raja Bindusara & Aakramak juga membantu memegangi pintu itu dari dalam sehingga Ashoka, Sushima & Siamak bisa masuk ke dalam ruang bawah tanah & pintu itupun tertutup. Semua orang berjalan di sepanjang lorong ruang bawah tanah yg gelap menuju pintu keluar.

Sementara itu Chanakya, Radhagupta & Dharma sudah berada diluar istana yg terbakar, mereka bertiga telah selamat “Kita tdak bisa menunggu lagi sekarang” ujar Chanakya lemah “Bagaimana dgn perlindungan terhadap keluarga kerajaan?” Radhagupta merasa cemas dgn nasib mereka “Aku percaya sama Ashoka, dia pasti akan menyelematkan mereka semua” Dharma terlihat sedih “Aku tdak akan pergi dari sini tanpa anakku, Ashoka”, “Tapi Khurasan bisa melihat kamu disini, jadi lebih baik kita pergi dari sini” Radhagupta kembali memapah Chanakya berjalan, Dharma mengikuti mereka

Semua orang masih berjalan di sepanjang lorong ruang bawah tanah tersebut, Ashoka memandu mereka hingga sampai di pintu keluar, tiba tiba Ashoka berhenti & berbalik masuk ke dalam “Ashoka, kamu mau kemana? Ayoo kita keluar!” Ashoka tdak menggubris ucapan Vasu “Aku hanya merasa sepertinya ada seseorang yg tertinggal di dalam istana”, “Semua orang sudah keluar, istana ini sebentar lagi akan roboh, ayook ita pergi!” Vasu mengajak Ashoka keluar “Tdak! Kalian pergilah dulu, aku akan menyusul!” akhirnya Vasu & Subaho meninggalkan Ashoka sendirian disana

Diluar istana, Ibu Suri Helena melihat ayahnya sudah ada di sana, dadanya terluka “Ayah, kenapa dada ayah terluka? Pangeran Justin tolong kakekmu ini!” awalnya Pangeran Justin tdak mau menolong Nicator namun tak lama kemudian Pangeran Justin mau menolongnya & membawanya pergi dari tempat itu. Saat itu Ashoka kembali masuk ke dalam ruang bawah tanah “Apakah masih ada orang yg tertinggal?” Ashoka berteriak memanggil manggil siapa tahu ada orang yg menyahut dari dalam, namun tdak ada jawaban tiba tiba Ashoka melihat mahkota Raja Bindusara tergeletak di tanah, Ashoka terkejut ketika melihat Raja Bindusara tergeletak pingsan di tanah “Samrat, bangun, Samrat!” Ashoka berusaha membangunkan Raja Bindusara yg tdak sadarkan diri karena kekurangan oksigen, ruang bawah tanah itu sudah mulai di penuhi oleh asap, Ashoka menangis melihat keadaan Raja Bindusara seraya berkata “Aku selalu membenci ayahku sendiri tapi aku telah menyayangi kamu sebagai ayahku & sekarang kamu juga pergi meninggalkan aku”