Sinopsis Ashoka Samrat Episode 111

Masterkids SEO - Sinopsis Ashoka Samrat Episode 111, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Ashoka Samrat Episode 110! kali ini admin bagikan lagi episode 111 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Oktober 2015. Berikut Kisah selanjutnya Ashoka Samrat!
Sinopsis Ashoka Samrat Episode 111

Dikamar pribadi Chanakya, Chanakya sedang bersama Ashoka “Chanakya aku tdak bisa berbohong” ujar Ashoka bingung “Dalam peperangan, kita harus memutuskan jika kita harus menggunakan kekerasan atau kebohongan, itu semua tergantung pada musuh, musuh Magadha itu pintar, utk menjebak mereka, kita harus berbohong, mereka akan melakukan kesalahan dgn hal ini & kita akan menangkap mereka, meskipun jika kita mempunyai kekuatan utk menyerang musuh, kita harus menunjukkannya pada musuh kalau kita tdak mampu & jika kita tdak mampu menyerang musuh maka kita seharusnya menunjukkan pada mereka bahwa kita mempunyai kemampuan itu, jika kita menghindari musuh maka kita seharusnya menunjukkan pada mereka bahwa kita ini dekat dgn mereka, ini semua utk melindungi tanah kelahiran kita, kau harus melakukan hal ini utk menangkap Vrahmir” Ashoka meminta restu Chanakya dgn menyentuh kakinya & pergi dari sana “Masa depan Magadha ada ditanganmu Ashoka” ujar Chanakya sambil menatap kepergian Ashoka

Kasturi sedang ngobrol dgn Dharma didapur sambil memilah-milah cabai merah “Aku tdak tahu mengapa Chanakya menerima tuduhan ini? Apa perlunya dia menerima semua itu?” Kasturi merasa heran sambil terus waspada siapa tahu ada yg mendengar pembicaraan mereka berdua “Dia tahu apa yg dia lakukan, jika dia menerima tuduhan ini pasti ada suatu alasan dibalik semua ini, aku hanya khawatir bagaimana jika dia tdak mendapatkan bukti utk membuktikan dirinya sendiri tdak bersalah, apa yg akan terjadi nanti?” ujar Dharma cemas

Di kamar Putri Ahankara, Putri Ahankara sedang bersedih sambil memandangi makanan yg berada didepannya , tepat pada saat itu Ashoka menemuinya seraya berkata “Dia seharusnya melakukan hal ini, aku tahu kau tdak akan menyukainya tapi aku belum pernah melihat seorang ayah seperti ayahmu, dia akan segera mendapatkan hukuman & kau juga akan mendapatkan hukuman juga” Putri Ahankara terkejut “Dia mengatakan yg sebenarnya” Ashoka menggelengkan kepalanya “Itu bukan kebenaran, dia telah menuduh Chanakya! Aku tahu kalau Chanakya itu tdak bersalah, dia itu diculik pada saat penyerangan itu terjadi, aku melihatnya, dia sedang sekarat saat itu, aku tahu tdak ada seorangpun yg akan mempercayai aku sebelumnya tapi sekarang semua orang akan mempercayai aku, kami tahu seseorang yg bisa menceritakan tentang konspirasi ini & dia adalah Vrahmir, dia akan ditangkap dgn begitu kebenaran kata-kata ayahmu akan terbukti & kau juga akan di hukum, seseorang yg bersalah dalam hal ini adalah hanya ayahmu saja yg masih saja mendengarkan kata-kata musuh & menghancurkan kehidupanmu” Putri Ahankara menangis sedih mendengarkan ucapan Ashoka

Putri Ahankara menemui ayahnya dipenjara, Raja Jiraj yg saat itu sedang tertidur dgn tangan & kaki yg diborgol begitu melihat anak perempuannya itu merasa senang, dia mencoba utk mendekat kearah Putri Ahankara namun terjatuh, Putri Ahankara terkejut melihat kondisi ayahnya “Jika aku diminta utk mengatakan keinginan terakhirku maka aku akan mengatakan kalau aku ingin melihat anak perempuannku, ayah sekarat utk melihatmu” Putri Ahankara sedih & menangis “Ketika ajal mulai mendekat maka seseorang pasti akan mengatakan kebenaran yg ada tapi mengapa kau tetap berbohong, ayah?” Raja Jiraj bingung & terheran-heran melihat Putri Ahankara “Berbohong soal apa, nak?”, “Kau telah mengatakan banyak kebohongan ayah, sampai-sampai kau tdak tahu kebohongan mana yg aku maksudkan” Putri Ahankara kesal dgn perilaku ayahnya “Aku melakukan ini semua demi kebaikanmu, anakku”, “Jika ayah peduli dgn aku maka seharusnya ayah tdak melakukan hal ini, ayah telah merasa puas dgn keegoisan ayah dgn mengatakan kebohongan, dgn menuduh Chanakya, berarti ayah telah menyetujui kematianku! Secepat mungkin Chanakya pasti akan membuktikan bahwa dirinya benar & aku akan diberi hukuman mati juga, ayah” Raja Jiraj terpana “Anak buah Chanakya telah mendapatkan Vrahmir, Vrahmir akan menceritakan semuanya pada Samrat Bindusara, Samrat telah berjanji padamu bahwa jika kau mengatakan kebenaran maka dia akan membebaskanku tapi sekarang kau akan dibuktikan sebagai seorang pembohong & penghianat maka aku akan mendapatkan hukuman mati juga, ayah” ujar Putri Ahankara sedih sambil berbalik membelakangi ayahnya yg masih berada dibalik jeruji besi “Aku harus berbuat sesuatu, jangan sampai Vrahmir sampai diBindusara” bathin Raja Jiraj dalam hati & tiba-tiba Raja Jiraj memegangi dadanya sambil mengaduh kesakitan, Putri Ahankara panik & semakin sedih melihat kondisi ayahnya yg tiba-tiba pingsan, para prajurit segera memanggil tabib istana. Dari kejauhan Ashoka melihat pertemuan Putri Ahankara dgn ayahnya sambil menyeringai senang “Chanakya tahu siapa musuhnya dgn baik, itulah mengapa dia mengatakan padaku bahwa ini pasti terjadi” bathin Ashoka dalam hati

Dikamar Ratu Noor, Ratu Noor sedang mengguyur tubuhnya sendiri dgn minyak tanah seraya berkata pada pelayan setianya “Aku tdak bisa menerima kenyataan bahwa anakku itu seorang pengecut, lebih baik aku mati saja!” tepat pada saat itu Pangeran Siamak menemui ibunya “Pangeran Siamak, kau harus memutuskan, mana yg kau pilih? kau ingin hidup sebagai seorang pengecut atau tinggal bersama ibu?” 

Pangeran Siamak gamang & menatap nanar melihat kelakuan ibunya “Jangan lakukan ini padaku, ibu, jangan berikan aku ujian ini” Ratu Noor terlihat marah “Jika kau tdak bisa mengatasi rasa takutmu itu maka bagaimana bisa kau melindungi tanah kelahiranmu?” Ratu Noor mengambil obor & menunjukkan pada Pangeran Siamak sambil hendak membakar tangannya “Pangeran Siamak! Kemarilah! Tolong ibu! Selamatkan ibu!” teriak Ratu Noor lantang, saat itu Pangeran Justin yg melintas didepan kamar Ratu Noor, melihat perbuatan Ratu Noor dari kejauhan segera berteriak “Noooorrrr!!!!” tepat pada saat itu Ibu Suri Helena ada dibelakang Pangeran Justin, Pangeran Justin berlari & mendekati mereka “Jangan ikut campur, Pangeran Justin! Ayoo Pangeran Siamak tolong ibu, nak, selamatkan ibumu ini!” Pangeran Justin segera mencengkram tangan Ratu Noor yg membawa obor lalu memadamkan obor tersebut & melemparnya kelantai, sementara Pangeran Siamak langsung jatuh pingsan begitu melihat api “Pangeran Siamak!” Pangeran Justin memegang tubuh anaknya & menggendongnya erat lalu dibaringkan Pangeran Siamak ditempat tidur, sementara Ratu Noor hanya diam saja tak bergeming sedikitpun “Ratu Noor, kegilaan apa ini? Bagaimana bisa kau melakukan hal ini keanakmu sendiri?” ujar Pangeran Justin marah “Aku tdak bisa melihat anakku seorang pengecut!” ujar Ratu Noor kesal “Dia itu tdak hanya anakmu saja tapi” tiba-tiba ucapan Pangeran Justin tercekat diujung lidah ketika dilihatnya Ibu Suri Helena menghampiri mereka berdua, Ratu Noor tertegun & segera berbalik kebelakang, dilihatnya Ibu Suri Helena sedang berjalan kearah mereka seraya berkata dgn nada sinis “Ketakutan itu terdapat dalam darah & itu karena dia memiliki darah keturunan Khurasani, kau seharusnya bisa menerima hal itu, Maharani Ratu Noor, bahwa anakmu itu seorang pengecut, itu akan mengurangi sedikit penderitaanmu” tepat pada saat itu seorang pelayan menemui mereka & berkata “Ibu suri Ibu Suri Helena, tabib tdak ada di dalam istana, dia telah pergi ke penjara karena harus memeriksa Raja Jiraj yg sakit” Ibu Suri Helena & Pangeran Justin tertegun. Sinopsis Ashoka Samrat Episode 111

Di kamar Nicator, Ibu Suri Helena & Pangeran Justin menemui Nicator dikamarnya & bertanya “Ayah, apakah Raja Jiraj sakit didalam penjara? Apakah dia akan memberikan kita semacam petunjuk?” di luar kamar mereka tampak sang tabib berlari lari ke arah kamar Nicator kemudian masuk kedalamnya menemui mereka bertiga, Pangeran Justin segera memberikan kode pada anak buahnya utk menutup pintu, pada saat itu Ashoka sampai di depan kamar mereka, Ashoka memang sengaja mengikuti sang tabib, Ashoka tdak bisa melihat dari balik pintu, bergegas Ashoka mengintip melalui celah jendela kamar. Di dalam kamar sang tabib mulai menceritakan maksud kedatangannya “Ibu suri Ibu Suri Helena, Raja Jiraj hanya bersandiwara, oleh karena itu aku kemari menemui kalian membawa pesan darinya, dia bilang padaku bahwa jika aku tdak mengantarkan pesan ini pada kalian maka dia akan menuduhku bahwa aku yg terlibat dalam konspirasi besar itu” sang tabib memberikan surat tersebut ke Pangeran Justin, Pangeran Justin segera membacanya & berkata “Vrahmir sekarang menjadi target Chanakya” Ibu Suri Helena segera memerintahkan anak buahnya utk menangkap Vrahmir & membunuhnya, kemudian anak buah Ibu Suri Helena segera meninggalkan mereka, saat itu Ashoka masih mengintip dari celah jendela ketika anak buah Ibu Suri Helena mendapatkan sekantong emas “Anak buah mereka ini pasti akan mencari Vrahmir” bathin Ashoka dalam hati, Ashoka segera membuntuti anak buah Ibu Suri Helena, tak lama kemudian Ibu Suri Helena, Nicator & Pangeran Justin keluar dari kamar tersebut mereka tdak menyadari keberadaan Ashoka tadi.

Di ruang pribadi Bindusara, Bindusara sedang berbincang bincang dgn perdana menteri Khalatak “Semua orang mengatakan kalau Chanakya tdak mungkin terlibat dalam konspirasi besar ini” tepat pada saat itu Ibu Suri Helena menghampirinya & berkata “Perasaan emosi kadang tdak bisa melihat kebenaran, kau tdak bisa berlaku tdak adil, Samrat”, “Kau benar, ibu, tapi aku tdak ingin terburu buru karena ketdakadilan bisa saja terjadi” ujar Bindusara gusar “Kau seharusnya tdak menunggu begitu lama karena Magadha harus membayar semuanya, jika semuanya telah jelas bahwa Chanakya telah terlibat maka kau harus melawannya” Bindusara terlihat tdak suka dgn ucapan ibu tirinya “Kebenaran belum terungkap, ibu” ujar Bindusara kemudian meninggalkan tempat tersebut, Ibu Suri Helena terkejut melihat sikap anak tirinya ini “Kalau Chanakya tdak bersalah maka siapa yg melakukan kejahatan ini?” perdana menteri Khalatak merasa bingung

Anak buah Ibu Suri Helena bersama beberapa temannya menemui seorang pedagang di pasar & berkata “Berikan kembali benda milik ibu suri Ibu Suri Helena!” ujar anak buah Ibu Suri Helena sambil memberikan sekantong emas, pedagang menerima pemberian emas tersebut & berkata “Bendamu ada didalam gudang” Ashoka yg mendengar pembicaraan mereka tahu kalau yg di maksud benda itu adalah Vrahmir, Ashoka segera berlari ke arah gudang. Setiba di gudang Ashoka berteriak memanggil manggil Vrahmir “Vrahmir! Vrahmiiiir! Vraaahmiir!” namun tdak ada jawaban, gudang itu sepi namun tak lama kemudian Ashoka mendengar ada suara dibelakangnya, ketika Ashoka berbalik, dilihatnya ada seseorang yg sedang bersembunyi di dalam keranjang “Vrahmir, kau tdak perlu bersembunyi seperti itu” Vrahmir terkejut “Siapa kau?” tak lama kemudian orang orang suruhan Ibu Suri Helena & si pedagang sudah memasuki gudang, ketika dilihatnya ternyata keranjang itu menghilang bersama menghilangnya Vrahmir, anak buah Ibu Suri Helena segera keluar dari gudang “Dia pasti masih ada disekitar sini, cepat cari dia!” sepeninggal anak buah Ibu Suri Helena, ketika si pedagang hendak keluar dari gudang tiba-tiba dari arah belakang didengarnya ada sebuah suara, si pedagang segera berbalik utk mengeceknya, tiba-tiba Ashoka keluar dari persembunyiannya & mengacungkan pedangnya ke leher si pedagang “Sangat tdak mungkin kan utk membawa Vrahmir dari sini?” ejek si pedagang “Ketika aku mendapat restu dari guruku maka aku bisa berbuat apapun” ujar Ashoka dgn wajahnya ketusnya “Berikan aku hadiah maka kau bisa membawa keranjang itu”, “Aku tdak mempunyai apa apa utk diberikan” si pedagang tersenyum senang “Baiklah kalau begitu kau harus bertarung dgn pegulatku, kalau kau menang, kau bisa membawa keranjang itu dari sini!” Ashoka akhirnya menerima tantangan si pedagang.

Di dalam gudang, orang orang sudah berkumpul disana utk melihat pertandingan gulat tersebut, mereka semua bertaruh pada pertandingan itu, Ashoka sudah berdiri disana & sedikit terperangah ketika melihat pegulat musuh datang dgn mukanya yg menyeramkan, Ashoka melihat dada musuhnya yg bidang & besar “Sangatlah sulit utk bertarung dengannya” bathin Ashoka dalam hati “Sebelum bertarung, aku ingin istirahat dulu” Ashoka segera minggir sambil pura pura melakukan push up sambil membalurkan badannya dgn minyak, Ashoka lalu menghampiri mereka, pertandingan pun dimulai, si pegulat mencoba menyerang Ashoka tapi Ashoka bisa menghindar dgn cepat kesana & kemari, si pegulat melompat ke arah Ashoka, ketika berhasil menangkap Ashoka, si pegulat malah terbanting jatuh tersungkur karena tubuh Ashoka sangat licin utk di pegang sehingga beberapa kali si pegulat kembali jatuh ke lantai karena tdak bisa memegang tubuh Ashoka hingga akhirnya terkapar & tdak bisa bangun kembali “Kau memang bukan anak yg biasa, ambil keranjang itu!” ujar si pedagang lalu pergi meninggalkan Ashoka , Ashoka segera membuka keranjang yg tadi berisi Vrahmir namun ternyata ketika dibuka, keranjang itu kosong, Vrahmir telah menghilang, Ashoka terkejut

Di luar Vrahmir, si orang cebol itu berlari ketakutan di tengah pasar, setelah berhasil menghindari Ashoka rupanya ditengah perjalanan dia di cegat oleh anak buah Ibu Suri Helena dari segala penjuru, depan belakang, kanan & kiri semuanya telah siap berdiri & menangkapnya, Vrahmir hanya bisa pasrah melihat dirinya yg telah terpojok

Di dalam istana, Ibu Suri Helena menemui Chanakya di dalam kamarnya, saat itu Chanakya sedang melakukan semedi sambil menutup matanya “Takdir tdak bisa di ubah dgn hanya menutup mata, besok Samrat Bindusara akan mengumumkan keputusannya, apakah kau sudah siap?” Chanakya membuka matanya & menatap kearah Ibu Suri Helena “”Kau pasti tdak akan mengira akan mengambil bagian ini” Chanakya menghampiri Ibu Suri Helena dgn wajahnya yg santai seraya berkata “Semua ini adalah takdir & aku tdak bisa melawan takdir, aku tdak menggunakan kekuatan apapun utk menghentikan ini semua tapi menciptakan sesuatu yg baru” Ibu Suri Helena menatapnya tajam “Kita berdua tahu bahwa kau tdak mempunya bukti apapun utk membuktikan dirimu sendiri benar”, “Aku memang tdak mempunyai bukti itu saat ini tapi kau tdak bisa mengatakan apa apa tentang masa depan & kebenaran yg tdak bisa disembunyikan selama lamanya, ibu suri Ibu Suri Helena” Chanakya membalas tatapan Ibu Suri Helena “Aku akan memastikan semua itu tdak akan terjadi, Chanakya!” ujar Ibu Suri Helena

Ashoka masih berada di pasar & mencoba menemukan Vrahmir yg lari menghindarinya, tepat pada saat itu anak buah Ibu Suri Helena membawa Vrahmir ke sebuah gudang “Apa yg akan kau dapatkan dgn membunuh aku?” Vrahmir berteriak lantang & merasa ketakutan “Ini semua adalah jebakan Ibu Suri Helena! Aku selalu melakukan semuanya persis seperti yg dia katakan, dia tdak memberikan aku hadiah apapun malah dia ingin membunuh aku! Orang Yunani ini tdak cuma satu, mereka ingin memanfaatkan aku saja & apa yg terjadi padaku ini, akan terjadi pula pada diri kalian semua! Apa yg akan kau dapatkan dgn membunuh aku? Biarkan aku pergi!” Vrahmir meracau dgn perasaan ketakutan

Di ruang pribadi Bindusara, Bindusara sedang berbincang bincang dgn Radhagupta “Samrat, apa yg akan terjadi jika Chanakya tdak bisa mendapatkan bukti apapun kalau dirinya tdak bersalah?” Radhagupta merasa cemas “Semua bukti akan melawannya, jika dia tdak bisa menunjukkannya maka aku akan menghukumnya, aku hanya berdoa semoga saja hari buruk itu tdak akan datang di Magadha” ujar Bindusara gusar

Masih di pasar, Ashoka mencoba bertanya ke semua orang yg ada disana yg mungkin saja mereka tahu tentang keberadaan Vrahmir, salah satu orang tersebut mengabarkan Ashoka kalau Vrahmir ada di dalam gudang, Ashoka segera menuju kesana & benar saja tepat pada saat itu anak buah Ibu Suri Helena sudah bersiap siap hendak membunuh Vrahmir namun Ashoka segera mencegahnya dgn mencengkram lengan orang tersebut & menatapnya tajam, teman temannya berusaha menyerang Ashoka namun secepat kilat Ashoka segera berlari sambil melemparkan pedangnya ke udara & memegangnya dgn tangan yg lain, Ashoka terus berlari sambil menjatuhkan barang barang yg bisa menghentikan pengejaran mereka, anak buah Ibu Suri Helena terjebak dgn barang barang tersebut yg berserakan di tanah, Ashoka segera kembali ke gudang & membawa Vrahmir utk berlari bersamanya, Ashoka & Vrahmir sudah sampai di pasar kembali & bersembunyi disuatu tempat yg aman “Dia pasti akan pergi ke istana bersama Vrahmir! Kita harus segera menangkapnya!” anak buah Ibu Suri Helena segera pergi dari sana

Di kamar Ibu Suri Helena, Nicator & Ibu Suri Helena sedang berbincang bincang, Pangeran Justin juga ada disana “Ibu Suri Helena, kita seharusnya tdak membiarkan Vrahmir hidup!” ujar Nicator “Ini semua adalah idemu, ayah!” Ibu Suri Helena merasa geram “Aku sadar kalau aku yg memberikan ide ini tapi kau juga menyetujuinya bukan?” Ibu Suri Helena kesal dgn ayahnya seraya berkata “Aku seharusnya tdak mendengarkannya, aku tdak tahu apa yg sedang dipikirkan oleh Chanakya & sekarang tentang Vrahmir ini, bagaimana kalau Vrahmir mengatakan yg sebenarnya ke Bindusara? Sekarang kita semua ini yg akan di sebut sebagai penjahat bukan Chanakya!” Ibu Suri Helena merasa cemas “Kau ini bicara seolah olah semuanya telah berakhir”, “Ayah telah mengakhiri semuanya pada hari dimana ayah memberikan aku pada Chandragupta! Aku selalu berusaha utk mendapatkan kebebasan & saat ini ayah bersamaku hanya karena utk membalas dendam!” Ibu Suri Helena kelihatan memendam amarah yg sangat dalam “Cukup, Ibu Suri Helena! Mengapa kau selalu mengejek aku tentang hal itu? Ayah sudah meminta maaf ribuan kali padamu, jika kau tdak mempercayai aku maka mengapa kau selalu meminta pendapatku?” Pangeran Justin yg sedari tadi diam akhirnya buka suara “Cukup! Saat ini bukan saat yg tepat utk bertengkar, ini saatnya kita harus bersatu” ujar Pangeran Justin, tepat pada saat itu Pangeran Justin mendapat kabar dari anak buahnya kalau Vrahmir telah melarikan diri “Tdak! Dia telah melarikan diri tapi jangan sampai dia kesini!” Ibu Suri Helena semakin gelisah “Perketat penjagaan! & jika ada seseorang yg mencoba masuk ke dalam istana, bunuh saja dia!” Ibu Suri Helena semakin frustasi dgn situasi yg terjadi di sekitarnya “Ibu! Itu tdak benar!” Pangeran Justin merasa heran dgn ibunya yg mulai menghalalkan segala cara “Jangan bertingkah layaknya seorang pengecut, Pangeran Justin! Meskipun bila nantinya Vrahmir mati, Chanakya akan mengambil keuntungan akan hal ini, kita seharusnya membunuh Chanakya juga! Aku akan membunuh Chanakya hari ini!” Pangeran Justin & Nicator terkejut.

Di ruang keluarga para ratu, saat itu para ratu sedang berbincang bincang ditemani para pelayannya termasuk Dharma juga ada disana “Jika Chanakya terbukti sebagai penjahatnya maka aku yakin Samrat Bindusara tdak akan percaya lagi pada siapapun!” ujar Subhrasi cemas “Lebih baik membuka matanya, aku curiga pada niatnya ketika dia menolak menjadikan Sushima sebagai Samrat berikutnya, dia malah sebaliknya menyebutkan nama Pangeran Siamak!” Charumitra merasa kesal “Jangan bawa bawa anakku dalam hal ini!” sela Ratu Noor “Pangeran Siamak itu pengecut, dia itu takut pada api” ejek Charumitra “Siapa yg tdak takut pada api? Anakku pasti bisa mengatasi ketakutannya” ujar Ratu Noor sambil melirik marah ke arah Charumitra, Charumitra balas melirik seraya berkata “Siapa yg ingin mempunyai seorang Samrat yg takut pada api? Siapa tahu Chanakya memang benar benar terlibat dalam semua konpirasi ini”, “Dia tdak bersalah, Maharani” semua yg hadir disana terperangah ketika Dharma mulai buka suara “Saya minta maaf tapi saya tdak bisa mendengar kalau ada yg melawan Chanakya, jika dia seorang penghianat katakanlah dia seorang penjahat maka apakah kita akan meragukannya? Dia telah memberikan semuanya utk Magadha” ujar Dharma sambil menundukkan kepalanya “Berani benar kau berkata seperti ini? Kau itu cuma seorang pelayan jadi tetaplah menjadi pelayan!” ujar Ratu Noor dgn tatapannya yg penuh dgn kemarahan, tepat pada saat itu Bindusara menemui para ratunya, Dharma segera menutupi wajahnya dgn dupatta “Pelayan ini benar! Sampai Chanakya tdak terbukti sebagai penjahat, dia tetaplah guru yg harus kita hormati! Menghormatinya sama saja dgn menghormati Magadha, aku meminta pada semua istriku utk tetap menghormatinya!” ujar Bindusara kemudian pergi meninggalkan mereka, para ratu hanya diam mendengarkan ucapan Bindusara dgn pemikiran mereka masing masing “Aku mengatakan yg sebenarnya pada situasi yg penuh dgn emosi saat ini tapi bahaya apa yg akan dibawa oleh Ashoka?” bathin Dharma dalam hati. Sinopsis Ashoka Samrat Episode 111

Di kamar Ibu Suri Helena, Ibu Suri Helena yg saat itu sedang berkumpul dgn Pangeran Justin & Nicator kedatangan seorang tamu, dia adalah seorang pedagang yg membawa seekor kalajengking didalam sebuah kotak “Ini adalah kalajengking yg sudah terlatih, dia biasanya membunuh orang orang” Ibu Suri Helena tersenyum senang mendengar ucapan pedagang tersebut “Kalau begitu beli dia!”, “Ibu, ini tiak benar!” Pangeran Justin tdak setuju dgn perbuatan ibunya “Kita tdak mempunyai cara lain, Pangeran Justin! Jika kau ingin melindungi aku maka diamlah & biarkan aku melakukan apa yg aku inginkan!” ujar Ibu Suri Helena marah

Di pasar, Ashoka masih bersama Vrahmir “Aku tdak mempunyai kata-kata yg lain utk mengucapkan terima kasih padamu, seseorang yg menyelamatkan orang lain dgn melibatkan dirinya dalam bahaya” ujar Vrahmir sambil hendak meninggalkan Ashoka, namun Ashoka segera mencegahnya dgn memegang bahu Vrahmir “Aku tdak bodoh, semua prajurit itu berusaha utk membunuh kau agar kau tdak mengatakan kebenarannya, aku telah menyelamatkan nyawamu, dgn begitu kau bisa mengungkapkan kebenaran yg ada, kau harus mendukung aku utk melawan konspirasi ini” Vrahmir terkejut & bingung mendengar ucapan Ashoka “Aku tdak tahu apa yg kau bicarakan? Lebih baik aku pergi!” Ashoka kembali mencegah Vrahmir “Apa kau pikir, mereka akan membiarkan kau hidup? Chanakya telah memberikan kehidupan utk seluruh Magadha maka dia bisa memberikan kehidupan buat kau juga! Aku yakin jika kau mengatakan yg sebenarnya maka kau akan dibiarkan tetep hidup, sekarang kau harus memutuskan apakah kau ingin dibunuh atau hidup dgn mengatakan kejujuran?” Vrahmir merenungkan ucapan Ashoka

Di kamar Chanakya, Chanakya sedang duduk di kursi sambil merenungkan sesuatu, di luar jendela, pedagang yg menjual kalajengking rupanya mengintipnya dari balik jendela, kemudian meleparkan kalajengking itu ke dalam kamar Chanakya & segera berlalu dari sana, tak lama kemudian kalajengking tersebut berjalan perlahan lahan ke arah kaki Chanakya & menggigitnya, Chanakya terkejut sambil melihat kalajengking itu berjalan menjauhinya & tiba-tiba Chanakya jatuh pingsan tdak sadarkan diri.

Keesokan harinya, semua orang mulai memasuki ruang sidang utk mendengarkan keputusan Bindusara tentang permasalahan Chanakya, tak lama kemudian ketiga ratu penting Bindusara juga mulai masuk ke ruangan tersebut, semua mata memandang ke arah mereka, di susul oleh ibu suri yg juga masuk bersama para pelayannya, tiba-tiba salah satu prajurit menghampiri Aakramak & berbisik bisik di telinganya, dari kejauhan Ibu Suri Helena memperhatikan semua ini sambil tersenyum sinis & tak lama kemudian Aakramak pergi tergesa gesa meninggalkan tempat tersebut sambil berlari keluar di ikuti oleh si prajurit “Aakramak pasti diberitahu soal kematian Chanakya” bathin Ibu Suri Helena dalam hati & tak lama kemudian Bindusara masuk ke ruang sidang di ikuti oleh Ashoka & prajuritnya, Bindusara segera duduk di singgasana “Dimana Chanakya?” tdak ada seorangpun yg menjawab “Ini sungguh aneh, Chanakya yg biasanya selalu tepat waktu, saat ini malah membuang buang waktunya, mungkin dia takut menghadapi hukumannya” Ibu Suri Helena melontarkan sindirinannya “Mengapa kau berkata seperti itu, ibu?” Bindusara tdak suka dgn ucapan ibu tirinya “Penundaan ini tdak baik utk sidang ini, Samrat!”

“Anda benar, ibu suri Ibu Suri Helena, tdaklah baik utk datang terlambat tapi ketika itu tentang Magadha maka aku bisa saja bangkit dari kematian di tempat tidurku juga” semua orang terperangah terutama Ibu Suri Helena yg tdak percaya melihat Chanakya masih hidup & segar bugar “Aku di gigit oleh seekor kalajengking, itulah mengapa aku datang terlambat” semua orang terkejut mendengar ucapan Chanakya “Apakah kau baik baik saja?” Bindusara juga penasaran “Untunglah tdak terjadi apa apa padaku tapi aku tdak yakin, apakah seseorang yg mengirimkan kalajengking ke kamarku itu baik baik saja sekarang” ujar Chanakya santai “Ini sungguh aneh ketika kalajengking yg datang jauh jauh itu hanya utk membunuhku, ada seseorang yg ingin kalajengking itu membunuhku, tapi mereka tdak tahu kalau tubuhku ini memiliki begitu banyak racun jadi racun dari kalajengking yg sedikit itu tdak bisa menyakiti aku, semua orang tau bahwa aku biasa memberikan racun itu pada Chandragupta utk membuatnya terbiasa menggunakannya tapi aku biasanya yg merasakan dulu sebelum dia, oleh karena itu tubuhku ini memiliki begitu banyak racun di dalamnya jadi kalajengking yg asing itu tdak bia menyakiti aku, sekarang aku akan membuat kalajengking itu menjadi binatang piaranku” semua orang terdiam mendengarkan penjelasan Chanakya

“Lalu siapa orangnya yg telah mengirimkan kalajengking itu?” Chanakya hanya tersenyum mendengar pertanyaan Ibu Suri Helena “Aku tdak bisa dgn mudah menyebutkan namanya karena aku tdak mempunyai bukti tapi aku mempunyai seorang saksi yg tdak hanya bisa menyebutkan nama musuh tapi saksi ini juga ikut terlibat dalam konspirasi besar yg terjadi saat ini, aku ingin saksi yg seperti itu & aku akhirnya mendapatkan saksi tersebut”, “Siapa itu salah satunya, Chanakya?” Bindusara semakin penasaran “Dia ada disini, Samrat, Ashoka” Chanakya memberikan kode ke Ashoka “Dia itu saksimu? Semua orang tau kalau dia itu adalah muridmu, pernyataannya tdak bisa dipercaya” Chanakya tertawa kecil ketika Ibu Suri Helena terlihat panik “Aku tdak bilang kalau dia adalah saksinya tapi dia akan menghadirkan saksinya dihadapan kalian semua, Ashoka dibutuhkan disini, Ashoka, bawa saksi itu!” Ashoka segera mengangguk kemudian berlari ke samping ke sebelah pilar dimana terdapat sebuah tali yg mengikat disana & di ujung di atas langit langit ruangan tersebut terdapat karung goni yg diikat, Ashoka segera memutus tali tersebut dgn pedangnya maka jatuhlah karung goni itu kebawah, semua yg hadir disana terkejut terutama Ibu Suri Helena, Pangeran Justin & Nicator.

Ashoka segera menghampiri karung goni itu & membuka talinya, tak lama kemudian keluarlah Vrahmir dari dalam karung goni, Ibu Suri Helena semakin panik melihat semua ini. “Siapa dia?” Bindusara kembali buka suara “Dia adalah Vrahmir, dia adalah arsitek yg sama yg membuat rancangan istana yg baru utk Raja Jiraj & membuat ruang bawah rahasia sebagai tempat keluarnya, ketika musuh musuh kita takut akan keberadaannya, mereka mencoba membunuh Vrahmir & karena dia merasa telah di buang & akan dibunuh oleh teman teman sekutunya maka Vrahmir memutuskan utk mengatakan yg sebenarnya padamu, Samrat!” Vrahmir tercengang ketika berhadapan dgn Ibu Suri Helena yg duduk di samping Bindusara “Vrahmir, kau akan diberi perlindungan, katakan siapan nama mereka?” Vrahmir ketakutan melihat Ibu Suri Helena yg melotot kearahnya “Konspirasi ini dilakukan oleh Raja Jiraj bersama sama dgn musuh bebuyutan Magadha yaitu Yunani yg terlibat didalamnya” semua orang terperangah tdak percaya mendengar ucapan Vrahmir “Katakan siapa namanya?” Bindusara kembali berujar, Vrahmir saat itu mulai hendak menunjuk seseorang,

di belakang Vrahmir, Pangeran Justin yg berdiri disana merasa gelisah karena Vrahmir pasti akan menyebut nama ibunya, Pangeran Justin teringat ketika Ibu Suri Helena berkata padanya bahwa dirinya ini anak yg tdak berguna & ketika Vrahmir hendak menunjuk kearah Ibu Suri Helena, tiba-tiba sebuah belati menancap di leher Vrahmir, Vrahmir jatuh tersungkur & tewas seketika itu juga, semua orang terkejut, terutama Bindusara yg segera berdiri utk melihat siapa yg melempar belati tersebut, dilihatnya Pangeran Justin adik tirinya yg melempar belati. dgn santai Pangeran Justin maju ke tengah ruangan tepat di sisi mayat Vrahmir & berkata “Penghianat seperti dia tdak seharusnya hidup! Aku telah berusaha membunuhnya sebelumnya! Mengapa aku membiarkannya hidup!” Ibu Suri Helena terkejut melihat anak semata wayangnya itu rela mengambil tanggung jawab ini “Samrat, ya itu adalah aku, ular yg sebenarnya yg ada di istana ini!” semua orang berdiri menatap kearah Pangeran Justin dgn tatapan tdak percaya terutama Ratu Noor kekasihnya yg menatapnya nanar “Aku ingin membakar semuanya! Aku ingin membunuh semua orang yg ada disini! Akulah yg telah membuat konspirasi ini!” Ibu Suri Helena semakin shock begitu Pangeran Justin mengakui perbuatan yg sebenarnya tdak dilakukannya.

Next Episode di Sinopsis Ashoka Samrat Episode 112